Senin, 19 Juli 2021

TATANAMA SENYAWA

 

Karena di alam semesta ini terdapat berjuta-juta jenis senyawa, dan setiap tahun para ahli kimia di seluruh dunia mensintesis ribuan jenis senyawa baru, Maka Komite Tatanama IUPAC (Internasional Union for Pure and Applied Chemistry), suatu badan di bawah UNESCO telah menyusun aturan tatanama senyawa senyawa yang digunakan secara beragam di seluruh penjuru bumi. 

Pertama-tama kita akan membahas tata nama senyawa Biner, yaitu senyawa yang terbentuk dari dua jenis unsur (senyawa yang mengandung dua jenis atom). Aturan umumnya adalah sebagai berikut:

1.     Semua senyawa biner memiliki nama yang berakhiran -Ida

2.   Jika senyawa biner tersusun atas atom logam dan nonlogam maka nama logam disebutkan terlebih dahulu lalu kemudian diikuti oleh -Ida

3.   JIka senyawa biner tersusun seluruhnya dari atom nonlogam maka penulisannya dilakukan berdasarkan urutan:

        B - Si - As - C - P - N - H - S - I - Br - Cl - O - F

4.     Nama senyawa yang sudah umum tidak usah menggunakan aturan IUPAC

Contoh:

NH3     Amonia

H2O      air 

A.    TATA NAMA SENYAWA BINER DARI LOGAM DAN NONLOGAM

Kebanyakan senyawa biner dari logam dan nonlogam merupakan senyawa yang tersusun dari ion-ion, yaitu ion logam yang bermuatan positif dan ion bukan logam yang bermuatan negatif. 


Dibawah ini tercantum rumus, muatan dan nama beberapa ion yang perlu diketahui dan dihafalkan agar kita tidak mengalami kesukaran dalam penulisan rumus kimia dan nama senyawa.


Meskipun tersusun dari ion positif dan ion negatif, senyawa yang terbentuk harus bermuatan Netral. Jumlah total muatan ion-ion dalam rumus kimia harus NOL. Hal ini berarti satu Na+ bergabung dengan satu Cl- membentuk NaCl. Satu Mg+ bergabung dengan dua I- membentuk MgI2.

Perhatikan nama-nama senyawa biner dari logam dan non logam yang tercantum di bawah ini

NaCl                       Natrium Klorida

MgI2                       Magnesium Iodida

CuO                        Tembaga (II) oksida

Ag2S                       Perak Sulfida

Al2O3                         Aluminium Oksida

FeBr3                           Besi (III) Bromida

PbCl4                      Timbal (IV) Klorida

 

Tuliskan rumus kimia dari:

Barium Oksida

Kalsium Fluorida

Kobalt (III) Sulfida

Magnesium Nitrida

Jawab

Barium Oksida: satu Ba2+ dan satu O2- = BaO    

Kalsium Fluorida: satu Ca2+ dan dua F- = CaF2

Kobalt (III) Sulfida: dua Co3+ dan tiga S2- = Co2S3

Magnesium Nitrida: tiga Mg2+ dan dua N3- = Mg3N2

B.    TATA NAMA SENYAWA BINER DARI SESAMA NON LOGAM


Senyawa non logam merupakan senyawa yang tersusun dari molekul-molekul (bukan dari ion-ion) jumlah masing-masing atom dalam rumus senyawa harus ditandai dengan awalan angka Yunani.


Perhatikan nama-nama senyawa biner dari sesama non logam yang tercantum di bawah ini:

 SO2            Belerang dioksida

2            dinitrogen monoksida

N2O4           dinitrogen tetraoksida

CO               karbon  monoksida

CO2             karbondioksida

PCl3            fosforus triklorida

Sebagai catatan:  awalan mono tidak digunakan bagi atom yang dituliskan di depan.

contoh:

Berilah nama senyawa berikut:

CCl4

SF6

N2O5
Jawab:

Karbon tetraklorida

Belerang heksafluorida

Dinitrogen pentaoksida

C.     TATA NAMA ION POLIATOM

Ion-ion yang telah dibahas terdahulu adalah ion monoatom, masing-masing ion terdiri dari atom tunggal. Ada pula ion ion poliatom dimana terdiri dari dua atau lebih atom atom terikat bersama-sama dalam satu ion. Ion poliatom yang sering muncul dan perlu kalian perhatikan tercantum dalam tabel berikut:


hal yang diperhatikan sebagai berikut:

1.     Kebanyakan ion poliatom bermuatan negatif, hanya ion amonium yang bermuatan positif.

2. Hanya OH- dan Cl- ion poliatom negatif yang berakhiran Ida. Pada umumnya ion poliatomakhiran -it atau -at. yang berawalan hipo, per, di atau Tio.

3.  Hampir semua ion poliatom negatif mengandung atom oksigen. Ion yang berakhiran -it mengandung atom oksigen lebih sedikit daripada ion yang berakhiran -at.

Tuliskan rumus kimia dari:

Natrium hidroksida

Kalsium karbonat

kalium sulfat

Timbal (II) nitrat

Barium fosfit

Jawab

NAOH

CaCO3

K2SO4

Pb(NO3)2

Ba3(PO3)2

Berilah nama senyawa berikut

Al2(SO4)3

AgNO3

Fe(OH)3

Ca(ClO)2

K3PO4

Jawab

Aluminium sulfat

Perak nitrat

Besi (III) hidroksida

Kalsium hipoklorit

Kalium fosfat 

D.    TATA NAMA ASAM

Asam adalah zat-zat yang menghasilkan ion hidrogen dan ion negatif jika dilarutkan ke dalam air. misalnya, HCl merupakan suatu asam sebab ketika dilarutkan ke dalam air akan terurai menjadi ion H+ dan ion Cl-Kecuali air dan hidrogen peroksida, semua rumus kimia yang dimulai dengan atom H harus dinamai dengan awalan asam.

Beberapa asam merupakan senyawa biner. Akan tetapi kebanyakan asam tersusun dari 3  jenis atom, yaitu hidrogen, oksigen dan atom bukan logam.

Perhatikan contoh nama-nama asam yang tercantum di bawah ini:

HF              Asam klorida

HI               Asam iodida

HBr            Asam bromida

HF              Asam Florida

H2S             Asam sulfida

H2SO4         Asam sulfat

HNO2         Asam nitrit 

HNO4          Asam nitrat

 H3PO3      Asam fosfit

H3PO4       Asam fosfat

E.     TATA NAMA HIDRAT

Hydrat adalah senyawa berwujud kristal padat yang mempunyai kemampuan untuk menyerap air di udara, sehingga kristal senyawa ini mengandung apa yang disebut “air kristal”.

Tetapi walaupun senyawa ini menyerap air bukan berarti bahwa zat-zat ini akan lembab atau basah senyawa hidrat tetap kering, sebab molekul-molekul air terkurung rapat dalam susunan kristal senyawa tersebut.

Rumus kimia hidrat di mana air kristal yang yang diserap itu dibaca hidrat contoh CaSO4.2H2O, menunjukkan bahwa terkandung dua molekul air persatuan kristal CaSO4.  Senyawanya dibaca kalsium sulfat dihidrat.

CaSO4.3H2O                       Kalsium sulfat trhidrat

NaSO4.5H2O                       Natrium karbonat Dekahidrat

MgCl2.6H2O                        Magnesium klorida heksahidrat.

Minggu, 18 Juli 2021

PERSAMAAN REAKSI

 



A.    PERSAMAAN REAKSI

Persamaan reaksi adalah persamaan yang menyatakan perubahan materi dalaam suatu reaksi kimia, Misalkan gas hidrogen (H2) dan belerang (S) bereaksi menjadi hydrogen sulfida (H2S).  Maka persamaan reaksinya adalah:

Pada contoh persamaan reaksi di atas, semua persamaan sudah setara, sebab “jumlah atom ruas kiri sama dengan di ruas kanan”. Jika jumlah atom di ruas kiri dan kanan belum sama, maka persamaan reaksi harus disetarakan, sebab dalam “reaksi kimia tidak ada atom yang hilang”. Cara menyetarakan persamaan reaksi adalah dengan menambahkan angka Koefisien di depan rumus kimia zat-zat. Contoh perhatikan reaksi gas hidrogen dan gas oksigen yang membentuk air persamaan reaksi nya adalah


Untuk Menyamakan jumlah atom oksigen, tambahkanlah angka koefisien 2 di depan rumus H2O, sehingga persamaan reaksinya menjadi

Karena penambahan koefisien 2 di depan H2O maka jumlah atom H di ruas kanan berubah yang sebelumnya 2 menjadi 4, agar jumlah atom Hidrogen juga sama, tambahkanlah angka koefisien 2 di depan rumus H2 Dan persamaan reaksi kimi setara.

Persamaan reaksi ini dapat “dieja” sebagai berikut: dua molekul H2 dan 1 molekul O2 bereaksi menjadi 2 molekul H2O. Boleh juga dibaca 2 molekul Hidrogen dan 1 molekul Oksigen bereaksi menjadi 2 molekul air. 

1.    Tanda Wujud Zat dalam Persamaan Reaksi

Ada kalanya meskipun bukan keharusan, kita perlu mencantumkan wujud zat-zat dalam suatu reaksi, dengan singkatan dalam tanda kurung di belakang rumus kimia zat yang bersangkutan.

Perhatikan Contoh Persamaan reaksi berikut:

Artinya, Logam Barium padat denga air yang cair bereaksi menjadi larutan Ba(OH)2 dan gas H2.

2.    Jenis-Jenis Reaksi Kimia

Beberapa reaksi kimia berdasarkan penyusunan Kembali atom-atomnya, antra lain sebagai berikut:

A.      Reaksi Penggabungan

Reaksi penggabungan adalah reaksi penggabungan dua atau lebih zat yang akan membentuk zat lain sebagai zat ketiga. Rumus Umum reaksi penggabungan sebagai berikut:


Contoh: Reaksi antara gas hydrogen denga gas oksigen akan membentuk air 


B.     Reaksi Penguraian

Reaksi penguraian adalah reaksi kebalikan dari reaksi penggabungan, dimana zat terpecah atau terurai menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana. Dimana Sebagian besar reaksi penguraian membutuhkan energi, berupa kalor, cahaya, dan listrik. Rumus umum reaksi penguraian adalah sebagai berikut”

Contoh: Reaksi penguraian air oleh listrik menghasilkan gas hydrogen dan gas oksigen

C.      Reaksi Pembakaran

Reaksi pembakaran adalah reaksi suatu zat dengan oksigen. Biasanya reaksi pembakaran banyak terjadi pada pembakaran senyawa organic dimana jika senyawa organic dibakar sempurna dengan oksigen (O2) hasil reaksinya selalu hanya Carbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Reaksi ini biasanya berlangsung dengan cepat disertai dengan pelepasan kalor membentuk nyala.

Contoh reaksi pembakaran:

Reaksi antara metana dengan oksigen 

D.      Reaksi Penggantian Tunggal (Pendesakan)

Reaksi penggantian tunggal terjadi apabila satu unsur menggantikan unsur lain dalam suatu senyawa. Di dalam menyelesaikan persamaan reaksi penggantian, terdapat dua persamaan, sebagai berikut:

Apabila A digantikan B:

Apabila D digantikan C:

Contoh : Sebuah tembaga dimasukkan ke dalam larutan perak nitrat. Tembaga lebih aktif dariada perak, maka tembaga menggantikan perak membentuk larutan tembaga (II)nitrat yang berwarna biru.

E.      Reaski Pertukaran Ganda (Metatesis)

Reaksi metatesis merupakan reaksi yang melibatkan pertukaran bagian pereaksi, jika pereaksi adalah senyawa ion dalam bentuk larutan, maka bagian yang bertukar adalah kation atau anio dari senyawa.

Contoh reaksinya:

F.      Reaksi Netralisasi

Reaksi netralisasi adalah reaksi suatu asam dan basa yang menghasilkan senyawa ion dan juga air atau garam. Berikut contoh reaksi netralisasi yang menghasilkan garam dan air.

G.     Reaksi Pengendapan

Reaksi pengendapan merupakan suatu reaksi yang akan menghasilkan endapan apabila dua senyawa ionic yang dapat larut dicampurkan. Berikut contoh antara kalsium clorida dengan natrium fosfat. 

3.    Penyetaraan Persamaan Reaksi yang Rumit

Sebagian persamaan reaksi dapat disetarakan dengan mudah, yaitu cukup denga  lirik kanan, lirik kiri. Akan tetapi ada reaksi-reaksi yang menyetarakannya agak rumit, sehingga kita perlu memakai apa yang disebut “metode abjad”.

Kita gunakan huruf-huruf abjad sebagai koefisien dan persamaan reaksi menjadi:

 

Dengan mengingat bahwa jumlah atom ruas kiri = jumlah atom ruas kanan, kita membuat persamaan untuk masing-masing atom sebagai berikut:

Atom H             : a +2b = 2e     (I)
Atom N            : a = c               (II)
Atom O             : 3a = c + a      (III)

Atom S             : b = d              (IV)

Kemudian selalu misalkan harga      a = 1

Dari persamaan (II), kita memperoleh         c = 1

Dari persamaan (III), kita memperoleh       e = 2

Dari persamaan (I), kita memperoleh          b = 1,5

Dari persamaan (IV), kita memperoleh        d = 1,5

Untuk memperoleh bilangan bulat, semua harga dikalikan dengan dua, sehingga kita mendapatkan: a = 2                b = 3                c = 2                d = 3                e = 4

Maka kita dapat menuliskan persamaan reaksi di atas secara lengkap:



 

 Baca Juga : https://fitrotunlaelah.blogspot.com/2021/07/rumus-kimia.html

https://fitrotunlaelah.blogspot.com/2021/07/materi-dan-penggolongannya.html

https://fitrotunlaelah.blogspot.com/2021/07/materi-dan-perubahan.html

https://fitrotunlaelah.blogspot.com/2021/07/pengenalan-ilmu-kimia.html